Pentingnya Memahami Risiko Investasi Saham dan Cara Mengelolanya

0

Sudah menjadi rahasia umum bahwa dibalik potensi imbal hasilnya yang besar, investasi saham punya risiko investasi yang cukup besar. Jika tidak dikelola dengan baik, bisa-bisa investasi saham yang dilakukan malah menghadirkan risiko loss yang besar. Kenali apa saja risiko investasi saham berikut dengan cara mengelola risikonya lewat ulasan di bawah ini.

Risiko Investasi Saham

Investasi saham merupakan investasi yang cukup berisiko. Ada banyak risiko yang berpotensi untuk terjadi dan berefek pada pasar saham, yang mana secara garis besar risiko tersebut bisa digolongkan ke dalam 2 tipe, yakni risiko sistematis dan risiko tidak sistematis. Simak ulasan mengenai kedua risiko tersebut di bawah ini.

1.   Risiko Sistematis

Risiko sistematis merupakan tipe risiko yang mungkin lebih dikenal sebagai risiko pasar atau market risk. Tipe risiko satu ini akan berefek pada kondisi pasar ekonomi secara keseluruhan atau bisa dibilang memengaruhi pasar dalam jumlah yang besar. Risiko pasar bisa mengakibatkan investor kehilangan seluruh investasinya karena berbagai faktor.

Adapun faktor yang bisa menyebabkan investor kehilangan investasinya tersebut seperti faktor politik dan makroekonomi. Hal yang patut diketahui adalah risiko pasar ini tidak bisa dengan mudah dimitigasi dengan menggunakan diversifikasi portofolio karena kerusakan. Beberapa contoh risiko sistematis ini seperti risiko suku bunga, risiko inflasi, risiko mata uang, dan risiko likuiditas.

2.   Risiko Tidak Sistematis

Risiko dalam berinvestasi saham selanjutnya adalah risiko tidak sistematis atau unsystematic risk. Berbeda dengan risiko sistematis yang memengaruhi pasar ekonomi secara total, risiko tidak sistematis hanya berefek atau berdampak pada industri atau perusahaan tertentu saja. Risiko ini bisa memicu kehilangan investasi karena tindakan yang dilakukan oleh perusahaan.

Beberapa tindakan perusahaan yang bisa memunculkan risiko tidak sistematis seperti pergantian regulasi yang menyebabkan berkurangnya penjualan produk, munculnya kompetitor baru yang produknya potensial di pasar, serta product recall atau penarikan produk karena adanya cacat pada produk. Diversifikasi merupakan salah satu cara meminimalisir risiko tidak sistematis ini.

Cara Meminimalisir Risiko Investasi Saham

Risiko investasi saham memang selalu ada potensi untuk muncul. Namun, bukan berarti sebagai investor, Smart People hanya bisa pasrah saja menunggu risiko itu terealisasi. Smart People bisa coba untuk meminimalisir risiko investasi saham dengan melakukan 2 strategi dasar investasi, yakni alokasi aset dan diversifikasi portofolio. Simak ulasan mengenai 2 cara tersebut di bawah ini.

1.   Alokasi Aset

Alokasi aset atau asset allocation merupakan sebuah strategi investasi yang bertujuan untuk menyeimbangkan risiko dan reward dengan membagi secara adil aset-aset di portofolio sesuai dengan tujuan investasi dari investor. Adapun yang menjadi dasar pembagian aset ini adalah tujuan finansial, toleransi risiko, dan batas investasi.

Terdapat 3 kelas aset utama yang coba diseimbangkan jumlahnya dalam portofolio investasi, yakni ekuitas, pendapatan tetap atau fixed income, serta uang tunai. Masing-masing kelas aset ini memiliki risiko dan potensi imbal hasil yang berbeda-beda, sehingga tidak mengherankan jika kondisinya berubah dari waktu ke waktu.

Adapun porsi masing-masing aset di alokasi aset akan berbeda-beda, yang biasanya disesuaikan dengan usia hingga target finansial yang ingin dicapai oleh investornya. Dahulunya, porsi yang dianggap ideal dan optimal adalah 60% untuk saham dan 40% untuk surat utang atau obligasi, namun pembagian ini sifatnya tidak baku dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan investor.

2.   Diversifikasi Portofolio Saham

Selain dengan melakukan alokasi aset, diversifikasi portofolio saham juga dianggap merupakan salah satu penyelamat investor dari risiko investasi saham yang terbilang tinggi. Diversifikasi portofolio saham dilakukan dengan cara mengoleksi saham dari sektor atau industri yang berbeda-beda alias tidak hanya saham dari satu emiten atau satu sektor saja.

Dengan dilakukannya diversifikasi portofolio saham, maka saham-saham yang dimiliki akan saling mengisi. Jika ada saham dari suatu sektor dalam kondisi melemah performanya, maka akan bisa ditopang oleh saham dari sektor lain yang sedang bagus performanya. Jadi, performa portofolio saham secara keseluruhan akan tetap bagus dan seimbang.

Diversifikasi akan bisa menghindarkan investor dari risiko loss yang besar karena hanya menempatkan modalnya di satu emiten atau satu sektor saja. Bayangkan jika Smart People menginvestasikan dana di satu emiten saja, lalu ternyata emiten tersebut memburuk performanya. Bisa jadi loss yang dialami akan begitu besar dan sulit untuk bangkit kembali.

Sama halnya dengan alokasi aset, saham-saham pilihan di portofolio saham yang terdiversifikasi akan berbeda antara satu investor dengan investor lainnya. Saat suatu saham dianggap sudah tidak lagi potensial dan performanya terus mengalami penurunan, investor juga bisa memilih untuk mengeluarkan saham tersebut dan menggantinya dengan yang baru, agar portofolio tetap seimbang.

Meminimalisir Risiko Investasi Saham dengan RHB Tradesmart ID

RHB Tradesmart ID merupakan aplikasi trading saham yang bisa Smart People manfaatkan untuk meminimalisir risiko investasi saham. Pasalnya, RHB Tradesmart ID sudah dilengkapi dengan fitur-fitur unggulan yang bisa membantu dalam menganalisis saham, sehingga Smart People bisa memilih saham-saham potensial untuk dikoleksi di portofolio.

Sebagai aplikasi trading saham unggulan, RHB Tradesmart ID dilengkapi dengan fitur Smart Analyzer yang akan memberikan informasi lengkap terkait dengan saham incaran dan pergerakannya secara real time di pasar saham. Dengan begini, maka Smart People bisa bangun portofolio saham yang terdiversifikasi, yang berisikan saham-saham potensial di masing-masing sektornya.

Unduh aplikasi RHB Tradesmart ID sekarang juga untuk mewujudkan imbal hasil impian. Investasi dan trading saham di RHB Tradesmart ID begitu ekonomis, mulai dari Rp100.000 saja.

 

Sumber:

Chen, James. 2023, Mei 25. Risk: What It Means in Investing, How to Measure and Manage It. Investopedia. Diakses pada tanggal 16 Januari 2024 melalui https://www.investopedia.com/terms/r/risk.asp

Lioudis, Nick. 2022, Juni 15. The Importance of Diversification. Investopedia. Diakses pada tanggal 16 Januari 2024 melalui https://www.investopedia.com/investing/importance-diversification/

Chen, James. 2022, Oktober 11. What Is Asset Allocation and Why Is It Important? Investopedia. Diakses pada tanggal 16 Januari 2024 melalui https://www.investopedia.com/terms/a/assetallocation.asp